Jumat, 27 Februari 2015


Soal Ujian Perilaku Organisasi
  1. Sebutkan pengertian dari Organsasi dan Perilaku Organisasi
  2. Dalam dasar perilaku individu terdapat beberapa hal / variable yang mempengaruhi tingkat produktifitas maupun kepuasan karyawan. Menurut pemahaman anda masing - masing, bagaimanakah hubungan Usia, Jenis Kelamin, Status dan Masa Kerja Karyawan terhadap kedua hal tersebut, Jelaskan !
  3. Jelaskan pengertian sikap menurut anda! Dan faktor apakah yang menentukan kepuasan kerja, Jelaskan !
  4. Sebutkan dan Jelaskan ! 
a.          Faktor penentu kepribadian  seseorang    
b.         Ketika anda sekeluarga pindah ke daerah lain, faktor manakah yang lebih
      dominan.Menurut anda   pribadi !
  1. Dalam Bab. 5 telah kita pelajari tentang persepsi.
a.          Jelaskan maksud dari Perilaku orang didasarkan pada persepsi mereka akan realitas, dan bukan  pada realitas itu sendiri. Beri contoh nyata dari hal tersebut. 
b.         Sebut dan Jelaskan Faktor yang mempengaruhi persepsi !

 Jawab :
1.      - Organisasi adalah  penyusunan dan pengaturan bagian-bagian hingga menjadi suatu 
   kesatuan; sususan dan aturan dari berbagai bagian sehingga merupakan kesatuan
   yang teratur, gabungan kerja
           sama untuk mencapai tujuan tertentu).
       - Perilaku organisasi adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari  suatu bidang
         studi yang mengamati tentang pengaruh perilaku individu, kelompok dan perilaku
         dalam struktur organisasi dengan maksud untuk mendapatkan pengetahuan guna
         memperbaiki keefektifan organisasi. Serta dampaknya terhadap kinerja (baik kinerja
         individual, kelompok, maupun organisasi).
2.      - Kemampuan, kepercayaan pribadi, pengharapan kebutuhan dan pengalaman masa
   lalunya. Karakteristik yang dipunyai individu ini akan dibawanya manakala
   memasuki lingkungan baru yaitu oraganisasi atau yg lainnya.
a.     Umur : Dijelaskan secara empiris bahwa umur berpengaruh terhadap bagaimana perilaku seorang individu, termasuk bagaimana kemampuannya untuk bekerja, merespon stimulus yang dilancarkan oleh individu lainnya. Setidaknya ada tiga alasan yang menjadikan umur penting untuk dikaji. Pertama, adanya persepsi bahwa semakin tua seseorang maka prestasi kerjanya akan semaki merosot karena faktor biologis alamiah. Kedua, adanya realitas bahwa semua pekerja akan menua. Di Amerika Serikat tahun 1995-2005 sektor pekerja usia 50 tahun ke atas ternyata berkembang jauh lebih cepat dari generasi penggantinya. Ketiga, adanya ketentuan peraturan (di amerika serikat) pensiunan yang sifatnya perintah adalah melanggar hukum karena batasan pensiun bukanlah umur, melainkan ketika yang bersangkutan menyatakan tidak mampu lagi bekerja. Jika terlaksana demikian maka banyak pekerja usia 70 tahun belum akan pensiun.Selain itu, hasil penelitian menunjukkan bahwa absensi pegawai usia tua ternyata lebih baik, karena persoalan yang dihadapi orang tua yang menyebabkan mangkir relatif lebih sedikit dari orang muda. Namun karena alasan kesehatan akhirnya orang tua
 lebih banyak absen pada usia lanjut.Orang tua cenderung semakin menyenangi
   pekerjaannya, sehingga semakin tua, orang lebih enggan untuk berganti-ganti
   pekerjaan dibandingkan orang muda yang selalu ingin tahu, mencoba, dan
   membutuhkan pengalaman sehingga sering berganti-ganti pekerjaan.Dari segi
   produktifitas, ternyata orang tua lebih produktif karena lebih berpengalaman,
   sehingga terampil dan menguasai pekerjaan lebih baik dibbangingkan orang
   yang lebih muda. Motivasi dan dedikasi kerja juga ternyata lebih tinggi.
   Namun tidak dapat dihindari,  pada usia 60 tahun kekuatan fisik tidak akan
   menunjang semangat dan pengalaman gyang tinggi tersebut. Sehingga
   produktifitas akan menurun pada usia tersebut.
b.     Jenis Kelamin : Penelitian membuktikan bahwa sebenarnya kinerja pria dan  wanita  dalam menangani pekerjaan relatif sama. Keduanya hampir sama konsistensinya dalam memecahkan masalah, keterampilan analitis dorongan kompetitif, motivasi, sosiabilitas, dan kemampuan belajar. Pendekatan psikologi menyatakan bahwa wanita lebih patuh pada aturan dan otoritas. Sedangkan pria lebih agresif, sehingga lebih besar kemungkinan mencapai sukses walaupun perbedaan ini terbukti sangat kecil. Sehingga sebenarnya dalam pemberian
kesempatan kerja tidak perlu ada perbedaan karena tidak ada cukup bukti yang membedakan pria dan wanita dalam hal kepuasan kerja.Secara kodrati Tuhan menciptakan perbedaan antara laki-laki dan perempuan dari kapasitas fisik, peran, tugas, dan tanggung jawab dalam lingkungan keluarga.
c.     Status Perkawinan : Pemaknaan tentang pekerjaan akan berbeda antara karyawan yang single dengan karyawan yang sudah menikah. penelitian membuktikan bahwa orang yang telah berumah tangga relatif lebih baik dibandingkan dengan single baik ditinjau dari segi absensi.Keluar beralih kerja dan kepuasan kerja. Hal ini disebabkan karena oarng yang telah berkeluarga mempunyai rasa tanggung jawab dan membuat pekerjaan lebih tertib,dan mengganggap pekerjaan lebih berharga dan lebih penting.
d.    Jumlah atau Banyaknya Tanggungan : Banyak penelitian menunjukkan bahwa semakin banyak jumlah tanggungan dalam keluarga berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan.
e.     Masa Kerja : Relevansi masa kerja adalah berkaitan langsung dengan senioritas dalam pekerjaan. Artinya tidak relevan membandingkan pria-wanita-tua-muda dan seterusnya karena penelitian menunjukkan bahwa belum tentu yang lebih lama pada pekerjaan memiliki produktifitas yang lebih tinggi. Karena bisa saja orang baru bekerja tetapi memiliki pengalaman yang lebih baik dari pekerjaan masa lalu.sehingga dapat disimpulkan bahwa pengalaman masa lalu merupakan penentu masa depan seseorang dalam pekerjaan. Banyak penelitian menunjukkan bahwa hubungan positif antara lama masa kerja dengan kepuasankerja, artinya semakin lama seorang karyawan bekerja, maka semakin rendah keinginan karyawan untuk meninggalkan pekerjaannya
3.       - Sikap merupakan satu faktor yang harus dipahami kita dapat memahami perilaku
            orang lain,dengan saling memahami individu maka organisasi akan dapat dikelola
          dengan baik.sikap juga sebagai pikiran dan perasaan yang mendorong kita
          bertingkah laku ketika kita menyukai atau tidak menyukai sesuatu.
         - Faktor  yang menentukan kepuasan kerja
                 1. Faktor Kepuasan Finansial, yaitu terpenuhinya keinginan karyawan terhadap
                     Kebutuhan finansial yang diterimanya untuk memenuhi kebutuhan mereka
                     sehari-hari sehingga kepuasan kerja bagi karyawan dapat terpenuhi. Hal ini
meliputi; system dan besarnya gaji, jaminan sosial, macam-macam tunjangan,
fasilitas yang diberikan serta promosi.
 2. Faktor Kepuasan Fisik, yaitu faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik
     lingkungan kerja dan kondisi fisik karyawan. Hal ini meliputi; jenis pekerjaan,
     pengaturan waktu kerja dan istirahat, suhu, penerangan, pertukaran udara,
     kondisi kesehatan karyawan dan umur.
 3. Faktor Kepuasan Sosial, yaitu faktor yang berhubungan dengan interaksi sosial
           Baik antara sesama karyawan, dengan atasannya maupun karyawan yang
           berbeda jenis pekerjaannya. Hal  ini meliputi; rekan kerja yang kompak,
           pimpinan yang adil dan bijaksana, serta pengarahan dan perintah yang wajar 
   4. Faktor Kepuasan Psikologi, yaitu faktor yang berhubungan dengan kejiwaan
       karyawan. Hal ini meliputi; minat, ketentraman dalam bekerja, sikap terhadap
       kerja, bakat dan keterampilan.
                 Faktor-faktor diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa faktor-faktor tersebut
                 mempengaruhi kepuasan kerja yang memiliki peran yang penting bagi perusahaan
                 dalam memilih dan menempatkan karyawan dalam pekerjaannya dan sebagai
                 partner usahanya agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan atau sepantasnya
                 dilakukan.
4.        a. Faktor-faktor Penentu Kepribadian 
            1. Faktor Keturunan
                     Faktor keturunan ditransimisikan melalui ”gen”, yang berada dalam kromosom
                     Yang menentukan keseimbangan hormon, bentuk fisik, dan menentukan atau
                     Membentuk kepribadian. Kepribadian tidak seluruhnya dipengaruhi oleh faktor
         keturunan, faktor lingkungan juga dapat mempengaruhi bentuk kepribadian
          seseorang 
            2. Faktor Lingkungan
                     Faktor lingkungan yang dapat memberikan tekanan kepada kepribadian
                     seseorang adalah kultur masyarakat dimana seseorang dibesarkan, norma-norma
                     keluarga, teman-teman dan kelompok sosial,serta pengaruh-pengaruh lain yang
         kita alami. Kultur akan membentuk norma, sikap, dan nilai-nilai yang
         diwariskan dari satu generasi ke genarasi berikutnya yang terus menerus
         berlangsung secara konsisten.
     3. Kondisi Situasional
                     Kondisi situsional dapat mempengaruhi efek dari faktor-faktor keturunan dan
                     Lingkungan terhadapa kepribadian. Kepribadian seseorang meskipun relatif
                     stabil dan konsisten, namun dapat berubah pada situasi-situasi yang berbeda.
                     Tuntutan yang berbeda pada situasi yang berbeda dapat menimbulkan reaksi dan
         aspek yang berbeda pada kepribadian seseorang. Oleh karena itu, sebaiknya
         tidak melihat corak kepribadian secara terisolasi, tetapi juga mengetahui
         bahwa situasi-situasi tertentu lebih relevan dari situasi-situasi lain dalam
         mempengaruh kepribadian sehingga dapat dilihat adanya perbedaan-perbedaan
         individual yang signifikan.
         b. Yang paling dominan adalah Faktor lingkungan
5.       a. Setiap orang mempunyai pengertian akan suatu peristiwa atau masalah yang terjadi
     pada dirinya atau pengalaman. Pengertian ini akan berbeda pada setiap individu
     walaupun melihat hal yang sama. Salah satu contoh yang terjadi pada perstiwa 11
     September 2001, kehidupan masyarakat Amerika sebagian besar berubah.
     Perubahan ini disebabkan oleh berbagai stereotip yang dimiliki oleh masyarakat
     Amerika tentang orang-orang Muslim.
Serangan teroris 11 September juga menyadarkan berjuta-juta orang Muslim yang hidup di Amerika tentang kekuatan yang menyakitkan dari stereotip. Stereotip yang ada ini merupakan bagian dari persepsi dan membentuk berbagai penilaian yang kita buat tentang individu lain.  Persepsi yang timbul dalam masyarakat dapat berhubungan dengan pembuatan keputusan pada individu-individu.
             b. Faktor yang mempengaruhi Persepsi : 
1.      Pelaku persepsi (Characteristics of the perceiver)
Pelaku persepsi adalah penafsiran seorang individu pada suatu objek yang dilihatnya akan sangat dipengaruhi oleh karakteristik pribadinya sendiri diantaranya sikap, motif, kepentingan atau minat, pengalaman masa lalu, dan pengharapan. Kebutuhan atau motif yang tidak dipuaskan akan merangsang individu dan mempunyai pengaruh yang kuat pada persepsi mereka.Contohnya seperti seorang tukang rias akan lebih memperhatikan kesempurnaan riasan orang dari pada seorang tukang masak,seorang yang disibukkan dengan masalah pribadi akan sulit mencurahkan perhatian untuk orang lain. Menunjukkan bahwa kita dipengaruhi oleh kepentingan/minat kita.
2.   Target (Characteristics of the perceived)
           Target adalah gerakan, bunyi, ukuran, dan atribut-atribut lain dari target akan
           membentuk cara kita memandangnya. Misalnya saja suatu gambar dapat dilihat
           dari berbagai sudut pandang oleh orang yang berbeda. Selain itu, objek yang
           berdekatan akan dipersepsikan secara bersama-sama pula. Contohnya adalah
           kecelakaan dua kali dalam arena ice skating dalam seminggu dapat membuat
           kita mempersepsikan ice skating sebagai olah raga yang berbahaya. Contoh
           lainnya adalah suku atau jenis kelamin yang sama, cenderung dipersepsikan
           memiliki karakteristik yang sama atau serupa.
3.   Situasi ( Situation Context)
          Situasi juga berpengaruh bagi persepsi kita. Misalnya saja, seorang wanita yang
      berparas lumayan mungkin tidak akan terlalu ‘terlihat’ oleh laki-laki bila ia
      berada di mall, namun jika ia berada dipasar, kemungkinannya sangat besar
      bahwa para lelaki akan memandangnya.Secara singkat, faktor yang
      mempengaruhi persepsi dapat dilihat pada gambar berikut:Tiap orang
      mempunyai persepsi sendiri-sendiri karena dipengaruhi oleh perbedaan
      kemampuan inderanya dalam menangkap stimulasi dan Perbedaan kemampuan
      dalam menafsirkan atau memberi arti pada stimulasi tersebut. Indera
      merupakan filter masuknya stimulasi dalam kognisinya, dan kemudian orang
      memberi perhatian terhadap stimulasi itu untuk diberi arti. Namun perhatian
      seseorang tidak dapat menyeluruh, melainkan hanya pada aspek tertentu saja
      yaitu yang dianggap penting bagi dirinya.